Manfaatmemperkokoh semangat kebangsaan Iklan Jawaban terverifikasi ahli aurasmp190 pelajaran : PPKn 1 bangsa Indonesia tidak akan mudah terpecah belah 2 bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju 3 bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat karena persatuan dan kesatuan antar warga nya.
Sebagaisebuah disiplin ilmu, sejarah memberikan sejumlah manfaat bagi pembacanya. Manfaat belajar sejarah adalah memberikan kesadaran waktu, memberikan teladan yang baik, memberikan pelajaran yang baik, sumber inspirasi, sarana rekreatif, dan memperkokoh rasa kebangsaan.
Khususbagi siswa, semangat kebangsaan dapat diwujudkan dengan punya prestasi akademis dan juga punya prestasi dalam kegiatan-kegiatan di sekolah. Artinya siswa mesti mempunyai kecerdasan moral dan intelektual dan juga mempunyai kecakapan dan kearifan dalam bersikap dan bertindak, sehingga mahasiswa sebagai pelaku perubahan di masyarakat.
Dengansemangat kebangsaan yang tinggi, ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa akan dapat dihindari. Dari semangat kebangsaan akan mengalir semangat rela berkorban, dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, salah satu manfaat adanya semangat kebangsaan dalam kehidupan sehari - hari adalah memperkokoh persatuan dan kesatuan. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Pengaruh globalisasi yang masuk ke negara Indonesia salah satunya cara berpakaian di kalangan remaja
Ze1ZH. Meski Indonesia telah meraih kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, bukan berarti perjuangan berhenti sampai di situ. Pasalnya, masih banyak lagi tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya memperkuat komitmen kebangsaan sehingga bisa menumbuhkan sebuah bangsa yang besar dan bernilai. Pertanyaannya, seperti apa bentuk dan wujud perilaku semangat dan komitmen kebangsaan yang bisa diterapkan dalam kehidupan setiap warga negara Indonesia? Komitmen kebangsaan adalah keterikatan dengan penuh tanggung jawab untuk setia dan menumbuhkan kesadaran diri sebagai bangsa Indonesia. Terlebih, permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara semakin rumit yang dimulai dari masalah internal di dalam negeri sendiri seperti ideologi, sosial, ekonomi dan terorisme yang dapat mengganggu stabilitas ketahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, menumbuhkan perilaku semangat dan komitmen kebangsaan sangat penting untuk dilakukan, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan tidak mudah tercerai berai. Mengingat suatu negara tidak dapat berdiri tegak dan mencapai cita-cita serta harapan rakyatnya tanpa adanya komitmen kebangsaan warga yang konsisten. Baca juga Bagaimana Sikap Dalam Menjaga Keutuhan NKRI? Kita sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya berperilaku yang sesuai dengan dasar negara serta ideologi negara Indonesia. Guna mewujudkan perilaku semangat dan komitmen kebangsaan dalam kehidupan, maka bisa diterapkan hal-hal berikut ini Cinta Kepada Tanah Air Kewajiban sebagai warga negara bangsa Indonesia untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan cara ikut menjaga keamanan negara dari segala bentuk ancaman dari luar, menjaga kelestarian sumber daya alam serta kelestarian lingkungan. Membina Persatuan dan Kesatuan Dalam membina persatuan dan kesatuan haruslah terjadi di dalam segala aspek lingkungan seperti keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Hal-hal yang dapat dilakukan seperti menghormati sesame manusia, toleransi antar umar beragama, melestarikan dan mempelajari budaya sendiri. Rela Berkorban Sikap yang harus dimiliki warga negara Indonesia sebagai wujud keikhlasan dan ketulusan dalam membela negara, menuangkan ide guna menjaga keutuhan NKRI. Pengetahuan Budaya Dalam Mempertahankan NKRI Pada zaman globalisasi dimana serta instan dengan kemajuan dari teknologi, generasi milenial diharapkan dapat menjadi tolak ukur untuk menjadi asset dalam kemajuan bangsa ini. Generasi ini diharapkan mampu bersaing secara global untuk berbagai sektor termasuk menjadi stabilitas politik serta keamanan negara. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsPendidikan Pancasilaperilaku semangat dan komitmen kebangsaan You May Also Like
Logo Muhammadiyah. Jakarta, IDN Times - Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertemu dengan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia KWI di Wisma Keuskupan Agung, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Juni kesempatan tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, bertemu dengan Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin. Pertemuan ini dalam agenda kunjungan merajut silaturahmi komponen bangsa yang dilakukan PP menyampaikan persaudaraan antara umat Islam dengan Katolik bukan hanya dicerminkan dari Gereja Katedral Jakarta yang berdampingan dengan Masjid Istiqlal, tetapi juga dalam praktik alam pikiran yang menghendaki kemajuan umat dan bangsa Indonesia.“Muhammadiyah dan yang lainnya, tentu spirit, jiwa, dan alam pikirannya sama, yakni menghadirkan agama sebagai kanopi suci untuk memandu umat beragama dan publik luas, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujar dia dikutip dari situs web resmi Muhammadiyah. Baca Juga Muncul Varian Kristen Muhammadiyah di Daerah 3T, Begini Penjelasannya! 1. Muhammadiyah dan KWI pererat hubungan antaragamaGereja Katedral Jakarta IDN Times/Margith Juita Damanik Menurut Haedar, agama hadir sebagai energi rohani untuk menguatkan jiwa-jiwa bangsa, sekaligus menyatukan diri dalam perbedaan, serta terus terhubung dalam membawa nilai-nilai perdamaian di tengah kondisi berbangsa dan bernegara yang majemuk.“Dalam konteks Ke Indonesia, kita tidak punya sejarah negara ini pisah dengan agama. Semua bersatu untuk berjuang menuju kemerdekaan dan memajukan. Lalu tidak kemudian, karena salah satu tindakan umat beragam dijadikan alasan untuk menilai agama sebagai sumber masalah dan radikalisme,” Antonius Subianto optimistis, melalui peran-peran strategis yang dilakukan Muhammadiyah menjadikan marwah agama terjaga, serta kepercayaan umat terhadap agama tidak menjelang Pemilu 2024, kata Antonius, gagasan dan pemikiran segar dari Muhammadiyah dapat menetralisir sekaligus menyejukkan pesta demokrasi lima tahunan yang kerap Mgr. Ignasius Kardinal Suharyo dalam kesempatan yang sama menyebut, kunjungan yang dilakukan PP Muhammadiyah periode 2022-2027, sebagai sejarah yang menggembirakan. Selain praktik inklusi yang diterapkan di berbagai institusi Amal Usaha Muhammadiyah AUM, juga pemikiran tokoh dan organisasi yang mencerahkan.“Kami sangat menghargai pemikiran dan gagasan dilempar ke publik, ini suatu pencerahan yng luar biasa bagi semua," PP Muhammadiyah juga kunjungi PGIKetua Umum PGI Pdt Gomar Gultom berikan keterangan pers. dok PGITak hanya itu, PP Muhammadiyah juga mengunjungi Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia PGI. Dalam kesempatan ini, PP Muhammadiyah disambut langsung oleh Pendeta Pdt Gomar Gultom. Hadir pula Sekretaris Umum Abdul Mu’ti, Ketua Dadang Kahmad, dan Sekretaris Izzul Nashir mengatakan banyak titik temu, kesamaan pandangan, dan sikap kebangsaan antara kedua pihak.“Muhammadiyah dan PGI punya sikap dan pandangan yang sama agar Indonesia itu berpijak pada konstitusi, pada nilai-nilai dasar yang telah diletakkan para pendiri bangsa, sehingga pasca-reformasi kita harus terus mengawal keindonesiaan ini dengan nilai-nilai kebangsaan yang telah diletakkan oleh para pendiri bangsa yang memiliki ikatan nilai pada Pancasila dan agama, sebagai pondasi luhur dalam kehidupan kebangsaan,” ungkap Ada sejumlah hal yang dibahas Muhammadiyah dan PGIIlustrasi Pemilu IDN Times/Arief Rahmat Pertemuan antara dua organisasi keagamaan tersebut juga mendiskusikan mengenai upaya menjadikan Indonesia sebagai rumah bersama yang ramah terhadap keragaman, dalam semangat persatuan dan Bhinneka Tunggal Ika.“Kedua, momentum ini kami jadikan untuk bagaimana Muhammadiyah bersama PGI dan seluruh kekuatan keagamaan di Indonesia menjadi kanal untuk memperkokoh semangat, spirit, jiwa, dan pandangan keagamaan, baik di setiap agama atau lintas agama agar agama menjadi sumber nilai yang memperkokoh, memperluas semangat untuk perdamaian, persatuan, kemajuan dan hidup di dalam kebersamaan yang bisa saling membangun untuk kepentingan bersama. Membangun peradaban bersama dengan nilai-nilai luhur agama,” itu, kata Haedar, Muhammadiyah dan PGI juga sepakat agar Pemilu 2024 berjalan dipandu oleh moral keagamaan dan kebangsaan. Tujuannya agar Pemilu 2024 terlaksana dengan penuh demokratis, bermartabat, luber, jurdil, dan tidak sekadar perjuangan kekuasaan semata.“Pemilu harus ajang untuk mewujudkan Indonesia yang lebih berkeadilan, Indonesia yang lebih berkemajuan, Indonesia yang lebih membawa sejahtera dan Indonesia yang merekat persatuan dalam keragaman," dan PGI memiliki komitmen moral bersama seluruh kekuatan keagamaan dan kebangsaan, agar Pemilu 2024 tak sekdar menjadi kontestasi semata dan akumulasi dari cara atau trik pemenangan saja. Kontestasi politik harus menjadi ajang dialog pemikiran yang berpijak pada Pancasila, agama, dan nilai luhur Haedar, Pemilu 2024 juga menjadi ajang mendialogkan pemikiran-pemikiran besar, pemikiran-pemikiran luhur dan pemikiran-pemikiran yang berpijak pada Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa, agar Indonesia ke depan menjadi Indonesia yang memiliki jiwa Keindonesiaan sehingga tidak sekadar berkontestasi politik secara pragmatis.“Dan kami percaya dan kami optimis bahwa dalam konteks hidup beragama maupun berbangsa dengan semangat kebersamaan kita bisa memecahkan masalah-masalah dan tantangan-tantangan Indonesia ke depan,” jelasnya. Baca Juga Heboh Varian Kristen Muhammadiyah, Begini Sejarah Singkat Muhammadiyah 4. Heboh varian Kristen-MuhammadiyahIlustrasi guru mengajar di sekolah. ANTARA FOTO/Adiwinata SolihinSebelumnya, masyarakat sempat dihebohkan dengan munculnya kelompok 'varian' Kristen-Muhammadiyah KrisMuha. Varian ini diketahui hasil penelitian Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis LKKS Pimpinan Pusat PP penelitian varian tersebut disusun dalam buku berjudul "Kristen Muhammadiyah Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan".Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu'ti, mengatakan penelitian dilakukan di daerah terpencil di Indonesia, terutama di daerah 3 T Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal. "Buku itu merupakan hasil penelitian, di tiga kota, Ende, Serui, dan Putussibau, di mana banyak siswa Kristen/Katolik belajar di sekolah Muhammadiyah," ujar Mu'ti kepada IDN Times, Senin, 29 Mei menerangkan, penelitian itu dilakukan sejak 2008. Menurutnya, meski di tiga daerah itu ada sekolah Kristen/Katolik, namun masyarakat lebih memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah Muhammadiyah."Di ketiga tempat penelitian, terdapat sekolah negeri, Kristen/Katolik, dan sekolah yang lainnya, akan tetapi sebagian masyarakat memilih sekolah di Muhammadiyah dengan alasan masing-masing," kata dia. Meski bersekolah di Muhammadiyah yang notabenenya berbasis Islam, tetapi ada juga guru Kristen/Katolik. Guru tersebut disediakan untuk mengajar pelajaran agama bagi para siswa Kristen/ siswa juga tidak dipaksa untuk belajar agama Islam. Interaksi pendidikan di sekolah Muhammadiyah, kata dia, tidak memaksa para siswa menghilangkan identitasnya sebagai umat Kristen atau kesempatan itu, Mu'ti mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa persentase siswa Kristen/Katolik yang bersekolah di Muhammadiyah.
manfaat memperkokoh semangat kebangsaan